Lacak

Sabtu, 04 Februari 2012

Sandaran Masa Depan

Alkisah, ada seorang anak yang bertanya pada ibunya, "Ibu, temanku tadi cerita kalau ibunya selalu membiarkan tangannya sendiri digigit nyamuk sampai nyamuk itu kenyang supaya ia tak menggigit temanku. Apa ibu juga akan berbuat yang sama?"


Sang ibu tertawa dan menjawab terus terang, "Tidak. Tapi, Ibu akan mengejar setiap nyampuk sepanjang malam supaya tidak sempat menggigit kamu atau keluarga kita."

Mendengar jawaban itu, si anak tersenyum dan kembali meneruskan kegiatan bermainnya. Tak berapa lama kemudian, si anak kembali berpaling pada ibunya. Ternyata mendadak ia teringat sesuatu. "Terus Bu, aku waktu itu pernah dengar cerita ada ibu yang rela tidak makan supaya anak-anaknya bisa makan kenyang. Kalau ibu bagaimana?" Anak itu mengajukan pertanyaan yang hampir sama.

Kali ini sang Ibu menjawab dengan suara lebih tegas, "Ibu akan bekerja keras agar kita semua bisa makan sampai kenyang. Jadi, kamu tidak harus sulit menelan karena melihat ibumu menahan lapar."

Si anak kembali tersenyum, dan lalu memeluk ibunya dengan penuh sayang. "Makasih, Ibu. Aku bisa selalu bersandar pada Ibu."

Sembari mengusap-usap rambut anaknya, sang Ibu membalas, "Tidak, Nak! Tapi Ibu akan mendidikmu supaya bisa berdiri kokoh di atas kakimu sendiri, agar kamu nantinya tidak sampai jatuh tersungkur ketika Ibu sudah tidak ada lagi di sisimu. Karena tidak selamanya ibu bisa mendampingimu."

Netter yang bijaksana,

Ada berapa banyak orangtua di antara kita yang sering kali merasa rela berkorban diri demi sang buah hati? Tidak sadarkah kita bahwa sikap seperti itu bisa menumpulkan mental pemberani si anak?

Jadi, adalah bijak bila semua orangtua tidak hanya menjadikan dirinya tempat bersandar bagi buah hati mereka, melainkan juga membuat sandaran itu tidak lagi diperlukan di kemudian hari. Adalah bijak jika para orangtua membentuk anak-anaknya sebagai pribadi mandiri kelak di saat orangtua itu sendiri tidak bisa lagi mendampingi anak-anaknya di dunia.
_____________________


(Tim Andrie Wongso)

Masinis Perempuan Pertama

Bertahun-tahun lalu, tak pernah terbayangkan perempuan di Uni Emirat Arab (UEA) akan melintasi kota dengan mengendarai sebuah kereta. Namun kini, seorang perempuan bernama Mariam Al Safar berani menjadi perempuan pelopor yang mengendarai sebuah kereta tidak hanya di UEA, tapi juga di Timur Tengah.

Seperti dilansir Gulf News, saat diwawancarai di tengah tugasnya mengendarai Metro Dubai, Mariam berkata dengan bangganya, "Saya memang suka tantangan dan tidak takut risiko. Saya pekerja keras dan bagi saya pekerjaan adalah prioritas utama saya."


Meskipun Metro Dubai memiliki peralatan serba otomatis dan dioperasikan dari pusat kontrol, kereta ini tetap memerlukan operasi manual untuk perbaikan sistem dan antisipasi kecelakaan. Untuk dapat bekerja secara manual, Mariam selalu memulai dengan membuka sebuah kabinet penyimpan tombol-tombol kontrol kereta dan mengubah sistem kereta ke manual.


Perempuan berusia 28 tahun ini menjelaskan bahwa segala persiapan sebelum menjalankan kereta itu sangatlah penting. Proses persiapan itu antara lain mengetes alat komunikasi radio, melaporkan tujuan perjalanan ke pusat kontrol, dan memastikan rute perjalanannya kosong sehingga tidak bertabrakan dengan rute kereta lain. Selain itu, kondisi rem, klakson, dan wiper juga perlu dicek sebelum Mariam mengonfirmasi ke pusat kontrol bahwa kereta sudah sangat siap untuk dijalankan.



Masinis

Menurut Mariam yang berseragam Metro untuk perempuan UEA (sebuah Abaya yang didesain sesuai dengan pakaian seragam yang sering dipakai para ekspatriat di UEA), menjadi pekerja di kereta api membuat dirinya memahami cara berinteraksi dengan orang dari berbagai negara dan budaya. "Pekerjaan ini juga memampukan saya untuk mengatasi berbagai situasi yang sulit dengan lebih mudah," ujar Mariam.


Mariam bergabung dengan Metro Dubai sejak Maret 2009 sebagai perencana logistik di departemen SDM. Ia lalu dipromosikan sebagai public relation dan marketing executive, hingga menjadi passenger services supervisorsebelum akhirnya menjabat posisi yang sekarang ini.


Salah satu syarat yang tampaknya sulit dalam menjalankan pekerjaannya saat ini adalah bekerja secara shift, karena terkadang jam kerja baru dimulai pada pukul 3 atau 4 pagi. Tapi bagi Mariam sendiri, syarat itu tidak lagi menjadi tantangan begitu ia sudah terbiasa melakukannya.


Memang luar biasa kerja keras seorang Mariam ini. Lebih luar biasa lagi, Mariam juga mendapat dukungan yang besar dari keluarga dan teman-temannya. Saran Mariam kepada sesama kaumnya, "Jalanilah hidup Anda dengan memiliki target atau visi yang jelas. Tetapkan sebuah target dan berjuang keras untuk mencapainya." Itulah moto Mariam yang tetap dipegang dan dijalaninya hingga saat ini.


(Sumber dan Foto: www.gulfnews.com)

Selasa, 10 Januari 2012

Sembilan Alasan untuk Bangun Lebih Pagi

Tim AndrieWongso.com

Makin sibuk kita, makin perlu bangun pagi. Bahkan ada ungkapan, rezeki datang di pagi hari. Jadi makin pagi kita bangun dan melakukan aktivitas kerja, peluang mendapatkan rezeki jadi lebih besar.

Bagi yang tinggal di kota-kota besar di mana kemacetan lalu-lintas jadi santapan sehari-hari, bangun pagi menjadi solusi jitu. Selain itu, bangun pagi juga menjadi jawaban untuk memperkaya diri. Nah, inilah alasannya kenapa kita harus bangun pagi:
1. Waktu untuk mengasah diri
Mungkin kita sering mengeluh bahwa karena kesibukan pekerjaan yang makin menghimpit kita selalu kehabisan waktu bahkan untuk sekadar membaca buku bermutu. Jika ini masalahnya, bangun pagi menjadi solusi. Misalnya, kalau biasa bangun jam 06.00 sekarang ubah jadi bangun jam 05.00. Waktu yang sejam bisa dimanfaatkan untuk macam-macam kegiatan.
Namun menurut sejumlah pakar, waktu ini lebih efektif jika digunakan untuk menumbuhkan profesionalisme, mengasah emosi, melatih fisik, memperkuat mental, dan mengasah spiritualitas. Menumbuhkan profesionalisme bisa dimulai dengan membaca buku. Melatih fisik, bisa dengan berolahraga. Dan mengasah spiritulitas bisa dengan memperbanyak doa.
2. Olahraga
Sudah tentu pagi adalah waktu yang tepat untuk berolahraga. Jika selama ini kegiatan penting ini selalu dilupakan, dengan bangun bagi kita jadi punya waktu berolahraga.
3. Mencicil pekerjaan
Ada kalanya hari begitu sibuk karena pekerjaan begitu menumpuk. Jika ini yang terjadi, bangun pagi bisa sedikit mengendurkan ketegangan yang bakal terjadi sepanjang jam kerja. Kita bisa memulainya dengan mengecek email atau menyusun daftar pekerjaan yang harus dikejakan hari itu berdasarkan skala prioritas. Bahkan jika hari itu merupakan hari di mana kita harus presentasi atau pidato, kita jadi punya waktu untuk sekadar berlatih agar hasilnya tak mengecewakan.
4. Meningkatkan produktivitas
Jika bangun lebih pagi dan tiba di kantor juga lebih pagi, kita jadi punya waktu lebih banyak untuk melakukan pekerjaan. Jika selama ini di sore hari pekerjaan sering tak tuntas dan harus menabung pekerjaan untuk hari berikutnya, dengan menambah waktu di depan pekerjaan bisa lebih cepat tuntas. Ini berarti produktivitas kita bertambah.
5. Waktunya berpikir
Pagi juga merupakan waktu terbaik untuk berpikir. Saat itu pikiran masih benar-benar bersih dan keadaan masih hening. Itulah saatnya berpikir untuk memecahkan masalah. Menurut Jim Citrin, seorang kolumnis keuangan diYahoo!, dari sejumlah eksekutif yang pernah ia wawancara, 80% suka bangun pukul 05.30 atau lebih pagi lagi. Nah, ingin seperti mereka? Bangunlah lebih pagi.
6. Ikuti alam
Alam mulai bangun ketika matahari mulai terbit. Sebenarnya tubuh kita pun melakukan hal yang sama karena merupakan bagian dari alam. Mungkin kita tak menyadarinya karena kita memutuskan untuk terus tidur. Nah, dengan bangun pagi lalu pergi keluar bergabung dengan alam sekitar, kita akan mendapatkan tambahan manfaat dari geliat tubuh yang mulai bangun. Badan lebih segar, metabolisme lebih lancar.
7. Meditasi 
Bangun pagi juga memberi kita waktu lebih luang untuk melakukan meditasi, menyeimbangkan emosi. Pagi adalah waktu terbaik untuk melakukan meditasi karena badan masih segar dan otak masih rileks serta tajam.
8. Mengatasi kemacetan
Kemacetan terjadi ketika semua orang bersamaan memenuhi jalan menuju tempat kerjanya. Biasanya itu terjadi sekitar jam tujuh hingga jam delapan pagi, yaitu waktu berangkat kerja. Karena waktu berangkat berbarengan, kemacetan tak terhindarkan. Dengan bangun pagi dan tiba di kantor lebih pagi, selain akan terbebas dari jebakan kemacetan juga punya waktu lebih banyak untuk persiapan kerja atau sekadar baca buku dan koran untuk memperkaya pengetahuan.
9. Membantu sesama
Apakah selama ini kita tak punya waktu untuk membantu sesama? Misalnya, membantu teman di kantor mengerjakan sesuatu? Dengan tiba di kantor lebih pagi, kita punya waktu untuk membantu mereka. Ingat, membantu orang lain banyak manfaatnya. Teman yang terbantu itu suatu kali akan dengan senang hati membantu kita tatkala kita menghadapi masalah pelik yang sulit dipecahkan. Jadi semacam investasi.


Nah, apakah masih bangun siang dan mengeluhkan kurang waktu, pekerjaan menumpuk, dan kemacetan yang terus mendera? Cobalah bangun lebih pagi lagi.

10 KRITERIA PEREMPUAN IDAMAN PRIA

KOMPAS.com - Tak hanya perempuan yang punya kriteria tertentu untuk memilih pasangannya. Para pria pun juga memiliki berbagai kriteria untuk perempuan yang akan dipilihnya sebagai pasangan. Selain kriteria fisik seperti memiliki tubuh yang indah dan wajah yang cantik, para pria juga memiliki kriteria perempuan idaman dari segi karakter pribadi. Ingin tahu kriteria apakah yang dimaksud?


1. Percaya diri

Pria menyukai perempuan yang berjalan dengan penuh kepercayaan diri, dan membuat kontak mata dengan lingkungan sekitarnya. Perempuan yang percaya diri dengan penampilan dan kemampuannya punya kemampuan untuk beradaptasi lebih tinggi dibandingkan dengan yang kurang percaya diri. Bagi pria sangat menyenangkan memiliki pasangan yang bisa menempatkan diri, dan memiliki kemandirian, dibandingkan dengan perempuan yang selalu harus ditemani dan bergantung terus-menerus pada pria.

2. Punya selera humor yang baik

Tidak ada orang yang ingin bersama dengan orang yang memiliki kepribadian yang membosankan. Pria akan mudah tertarik pada perempuan yang senang tertawa dan punya selera humor yang baik. Mereka tidak ingin memiliki pasangan yang selalu berpikir negatif tentang segala hal, dan merasa sulit untuk menikmati diri sendiri. Perempuan yang selalu ceria dan memiliki pandangan positif selalu menarik bagi pria.

3. Rapi

Tidak ada yang menyangkal bahwa penampilan adalah faktor penting. Tak bisa dipungkiri pula bahwa ini adalah hal pertama yang dilihat pria dari para perempuan. Kebanyakan pria juga tertarik dengan perempuan yang bisa merawat diri, termasuk memiliki rambut yang terawat dan cara berbusana yang tidak asal-asalan. Perempuan yang sehat dengan tubuh yang bugar akan lebih menarik bagi pria. 

4. Mandiri

Kemandirian seorang perempuan adalah hal yang paling menarik bagi pria. Perempuan yang mandiri berarti memiliki kehidupan sendiri dan tidak bergantung pada pria. Pria memang menikmati perhatian Anda, namun ketika Anda tidak mandiri, tidak memiliki kehidupan sendiri, dan selalu berada di sekitar pasangannya, mereka akan merasa bosan dan risih. Pria juga membutuhkan ruang untuk mereka sendiri. 

5. Pengertian

Pria menginginkan perempuan yang pengertian, yang bisa menerima mereka apa adanya, dan berharap Anda bersedia membuat beberapa penyesuaian kecil. Selain itu pria juga tidak menyukai perempuan yang cepat marah dan mengomel tanpa alasan. Pria mencari perempuan yang dapat mendukung dan menghargai mereka.

6. Jujur

Tentu saja pria ingin memiliki pasangan yang tidak suka berbohong dan setia kepadanya. Kriteria perempuan yang jelas dicari pria adalah setia dan cekatan. Mereka ingin seseorang yang selalu mendampingi mereka dalam keadaan apapun. 

7. Matang

Sifat kekanak-kanakan dan manja bukanlah masalah jika dilakukan sesekali, namun kebanyakan pria menyukai perempuan yang matang dan bisa menempatkan diri dalam pembicaraan. Pria menginginkan perempuan untuk memiliki beragam topik pembicaraan yang "normal", selain masalah pakaian dan make-up. 

8. Easy going

Pria mencari perempuan yang mudah bergaul dengan orang lain. Mereka menginginkan pasangan yang bisa diajak menghabiskan waktu bersama-sama tanpa takut untuk mengacaukan make-up-nya, santai, dan menyenangkan.

9. Perhatian

Pria menyukai perempuan yang penuh perhatian. Mengingat akan hal-hal kecil yang kurang penting, dan memberikan kejutan-kejutan manis sebagai tanda perhatian akan membuat pria terpesona. Misalnya membawakan bekal makan siang, atau sekadar mengingatkan untuk shalat. Namun pada saat yang sama para pria juga menginginkan ruang mereka, sehingga Anda harus menahan diri sedikit agar tidak berlebihan dalam mencurahkan perhatian.

10. Selalu mendukung

Pria mencari perempuan yang bisa mendukung mereka, terutama ketika mereka sedang menghadapi masalah. Pria menginginkan seseorang yang bisa mendengarkan keluh-kesah mereka tanpa membuatnya terpojok. Seseorang yang bisa memberinya saran yang obyektif dan bisa memberinya semangat untuk bangkit.




Sumber: Healthy and Beloved

Minggu, 08 Januari 2012

Ibu Rumah Tangga, Sebuah Profesi Luar Biasa

Oleh Er Maya Nugroho - suaramerdeka.com

Memilih menjadi ibu rumah tangga adalah keputusan terhebat wanita. Profesi yang boleh saya bilang sebagai profesi multi talenta, banyak tantangan, tanpa kenal aturan nine to five. Pun, tanpa gaji atau bonus.
Wanita hebat dalam hal multitasking, ini karena selain terhubung dari sifat alami bawaan sejak lahir (nature), bahwacorpus collosum wanita nyata-nyata lebih luas daripada pria, yang memungkinkan wanita melakukan multitasking lebih efisien, ternyata disangkutkan pula dengan kebiasaan (nurture) yang berpengaruh serta imbas produk liberal berjudul kesetaraan gender.
Namun, hebat saja ternyata belum cukup. Berat dirasa sebagian kaum ibu itu, meski reward yang mereka terima sepadan dengan rasa bahagia saat melihat si kecil melangkah pertama kalinya atau saat mengetahui si sulung bisa berhitung dan mengayuh sepeda roda duanya untuk pertama kalinya dengan berani.
Pada sebuah studi yang diterbitkan dalam Jurnal Psikologi Keluarga edisi Desember, terungkap, ibu yang mampu membagi waktu antara karir dan keluarga ternyata lebih bahagia dan lebih sehat, dibandingkan ibu rumah tangga yang sekedar fokus mengurus rumah tangga dan keluarga saja.
Ekonomi rumah tangga, barangkali telah menjadi alasan tersendiri, atau untuk sebuah alasan kesetaraan gender yang diperjuangkan Kartini pada masanya, kaum ibu yang merasa "terjebak" di dalam rumah dan lalu merasa tidak bahagia lantas meminta hak kepada pasangannya. Tak sekedar demi hak mengaktualisasi diri, mereka ingin pula berkarya, menjadi mandiri dan berdikari.
Para ibu bekerja tersebut mengalami depresi lebih sedikit dan memiliki kesehatan lebih baik secara keseluruhan daripada ibu yang tinggal di rumah. Dan, efek ini ternyata hanya terjadi pada ibu dengan anak yang berusia muda dan tidak berlaku pada ibu yang memiliki anak usia sekolah.
Terambil responden sebanyak 1.364 ibu yang berasal dari Arkansas, California, Kansas, Massachusetts, North Carolina, Pennsylvania, Virginia, Washington dan Wisconsin, dimana penelitian telah dilakukan sejak 1991. Peneliti mewawancarai ibu sejak buah hati bayi, memasuki usia pra-sekolah hingga masuk sekolah dasar.
Lantas, benarkah pengabdian ibu rumah tangga yang begitu besar pada keluarga telah membuat mereka tidak bahagia dan merasa tidak sehat? Meski pengabdian itu tidak ternilai dengan materi, tidak pula berdasarkan pamrih. Vivi, 30an tahun. seorang ibu, juga pekerja di dunia kedokteran, yang memiliki satu putra, merasa perlu cinta dan pengorbanan yang besar bagi seorang ibu bekerja seperti dirinya untuk bisa menjadi ibu yang baik.
"Bangunlah keluargamu dengan segenap dan kesungguhan CINTA.. Jangan membangunnya di atas sisa-sisa.. Sisa-sisa dari kelelahan pekerjaan yang menguras segenap perhatian dan energimu.. Lantas, apa jadinya bila rumah tangga dibangun di atas sisa-sisa?" (terambil dari status Vivi di situs mikroblogging)
Pernyataan Vivi bagai sebuah cambuk untuk ibu yang telah berani memilih menjadi ibu rumah tangga, untuk tetap tegar mengabdi diiringi keikhlasan berbalut cinta dan kasih yang terbaik bagi utuhnya keluarga mereka. Tak sekedar, keluarga yang dibangun di atas sisa-sisa kelelahan.
Dan seharusnya seorang ibu rumah tangga bisa merasa bahagia dan sehat juga percaya diri, karena ia sanggup mewujudkan dirinya ke dalam banyak profesi, meski tanpa perlu ia melangkah keluar rumah untuk memenuhi haknya mengaktualisasi diri.
Ibu rumah tangga adalah "perawat" bagi suami dan anak-anak saat mereka jatuh melemah dan sakit. Meski hadirnya ibu hanya berupa sentuhan lembut di dahi atau pelukan hangat yang menenangkan. Hadirnya adalah obat mujarab.
Ibu rumah tangga adalah "pakar gizi". Ia menyediakan makanan sehat dengan gizi seimbang untuk suami dan anak-anaknya.  Ia sangat tahu makanan apa yang terbaik untuk anak-anaknya yang tengah dalam masa pertumbuhan. Saat memasak, ibu menyelipkan pula doa agar suami dan anak-anak merasakan berkah atas masakan yang dibuatnya.
Ibu rumah tangga adalah "ekonom" sejati. Ialah bendahara terbaik dalam sebuah negara kecil bernama rumah tangga. Ia mengatur dengan baik semua pendapatan dan pengeluaran. Ia mengolah pendapatan yang diberikan suami kepadanya agar terasa berkah. Agar semua kebutuhan terpenuhi tanpa harus berhutang untuk menambal kebutuhannya.
Tidak berlebihan bukan, jika saya lalu mengatakan, ibu adalah pondasi negara untuk membangun generasi yang akan datang. Dimana perekonomian keluarga di bawah manajemen ibu ternyata tidak hanya sangat berpengaruh pada kehidupan keluarga tetapi juga pada perekonomian negara. Tilik bagaimana akar korupsi telah menjalar kemana-mana. Salah satu sebab, karena lemahnya manajemen perekonomian rumah tangga. Sehingga entah sengaja atau tidak, membuka kesempatan para koruptor menggasak uang negara dan rakyat.
Ya, ibu rumah tangga juga seorang ahli kejiwaan. Hadirnya memberi ketenangan dan kesehatan jiwa seluruh anggota keluarga, bahkan untuk dirinya sendiri. Ia bisa menjadi mediator atau penengah bagi hati seluruh anggota keluarganya yang tengah gundah. Ia hadir dengan hati lembut dan netral, bersedia membimbing suami dan anak-anaknya menghadapi kondisi yang berat di luar sana. Inilah yang berpengaruh pula pada kesehatan dan keselamatan jiwa masyarakat.
Pun, ibu rumah tangga adalah pengajar dan pendidik bagi anak-anaknya. Ialah yang setia mengajarkan kepada anak-anaknya tentang makna hidup dan kehidupan. Ialah ibu yang tidak pernah lelah mengajarkan kebaikan, agar anak-anaknya kelak tumbuh menjadi pribadi yang berprilaku dan berakhlak baik.
Jadi, masihkah Anda berkeluh kesah [hanya] menjadi ibu rumah tangga, dan berat menjalani sebuah profesi yang luar biasa, the most fabulous career ever itu? Sementara, pilihan Anda tersebut belum pula dihitung dengan kalkulasi untuk simpanan jangka sangat panjang, yaitu kehidupan setelah mati.

Sabtu, 07 Januari 2012

Wuih! Rambut Wanita Ini Panjangnya 2,4 Meter

Rita Uli Hutapea - detikNews

Beijing - Entah berapa banyak sampo yang dipakai wanita China ini untuk mencuci rambutnya. Bayangkan saja, rambutnya begitu panjang hingga mencapai 2,4 meter!

Pemilik rambut super panjang tersebut adalah Ni Linmei yang tinggal di Taiyuan, Provinsi Shanxi, China. Wanita berumur 55 tahun itu bangga akan rambut hitamnya yang luar biasa panjang itu.

Saat pengukuran dilakukan, Linmei harus berdiri di atas kursi. Dengan begitu barulah ujung-ujung rambutnya terlihat menyentuh lantai rumahnya.

Ibu dua anak itu menuturkan dirinya tidak pernah potong rambut selama 14 tahun.

Dikatakan Linmei, dirinya hanya menyisir rambutnya sekali dalam sehari. Untuk menyisir rambutnya itu, dia selalu dibantu oleh dua putrinya.

Hingga kini Linmei mengaku belum punya rencana untuk memotong rambutnya yang tampak terawat baik itu. Padahal jika dia mau, dia bisa mendapatkan uang jika rambut itu ditawarkan ke salon-salon yang memberikan jasa pemanjangan rambut alias hair extensions.

Wanita Luar Biasa

Wanita Luar Biasa menurutku adalah wanita yang sukses sebagai hambaNYA.
Sukses sebagai anak, saudara, teman/sahabat, istri, menantu, ibu, mertua, bawahan dan atasan.


Aku seorang wanita biasa yang ingin menjadi Wanita Luar Biasa dan akan selalu berusaha menjadi Wanita Luar Biasa. Aamiin.